Rabu, 16 November 2016

ARTIKEL STUDI KASUS DAMPAK TWITTER & FACEBOOK DI KALANGAN PARA REMAJA



DAMPAK TWITTER & FACEBOOK DIKALANGAN PARA REMAJA

Pada era modern ini perkembangan internet dan new media sangatlah pesat. Terbukti dengan terciptanya telepon seluler, notebook, layanan internet, dan gadget multi fungsi lainnya. Dengan terciptanya gadget tersebut, manusia di masa sekarang ini dapat dengan mudah berkomunikasi tanpa memiliki kendala karena dibatasi oleh jarak dan waktu. Saat ini layanan internet sangatlah digandrungi oleh masyarakat dunia. Dengan adanya layanan internet ini dapat memudahkan manusia dalam mencari informasi dan kemudahan berkomunikasi dengan manusia diseluruh dunia dengan bantuan aplikasi media sosial.

Salah satu media sosial yang banyak digunakan oleh masyarakat dunia adalah Twitter. Hampir seluruh masyarakat dunia telah menggunakan Twitter sebagai media berkomunikasi. Di Indonesia sendiri sudah sangat banyak pengguna Twitter, tidak hanya dari kalangan dewasa dan remaja saja bahkan kini anak sekolah dasar pun telah banyak yang menggunakan Twitter. Twitter sendiri sangatlah digandrungi oleh kalangan remaja. Banyak remaja era sekarang yang menggunakan Twitter sebagai sarana mengobrol biasa, ada juga yang menggunakannya sebagai sarana untuk mendapatkan berita-berita terbaru mengenai artis-artis yang diidolakan.

Media sosial Twitter memang akan sangat membantu manusia bila digunakan dengan bijaksana. Namun saat ini kebanyakan pengguna Twitter dari kalangan remaja telah salah dalam memanfaatkan media sosial ini. Banyak sekali remaja yang menggunakan Twitter sebagai sarana untuk mem-bully, dan sebagai sarana bergosip. Tentu keadaan tersebut sangatlah memprihatinkan, para remaja yang telah salah dalam memanfaatkan media sosial Twitter ini sudah pasti tidaklah faham akan apa saja akibat negatif yang akan muncul nantinya.

Akhir-akhir ini banyak pemberitaan di media cetak dan elektronik mengenai penyalahgunaan situs jejaring sosial. Beberapa berita yang paling hangat adalah kasus seorang remaja laki-laki yang membawa kabur seorang remaja perempuan yang dikenal melalui situs media sosial Facebook, dan penyalahgunaan media sosial Twitter sebagai sarana bisnis prostitusi yang dilakukan oleh kalangan remaja. Keadaan ini sangat ironis dan bertentangan dengan tujuan utama dari jejaring sosial yaitu untuk memudahkan dan memberikan keuntungan bagi manusia saat ingin berkomunikasi dan mencari informasi.

Tidak hanya pada kehidupan umum saja yang terkena dampak buruk dari penyalah gunaan jejaring sosial. Didunia pendidikan kini juga sudah ditemukan beberapa kasus penyalahgunaan media sosial. Dampak terburuk dalam dunia pendidikan yang dihasilkan dari media sosial adalah menurunnya motivasi dan prestasi siswa dalam belajar. Motivasi adalah hal yang paling penting dalam siswa untuk mendapatkan prestasi belajar. Jika motivasi yang didapatkan siswa untuk belajar menurun maka akan menurun pula prestasi yang dicetak oleh siswa.

Yang paling mengkhawatirkan adalah pada era teknologi dan globalisasi seperti sekarang ini, telepon seluler yang dulunya hanya berfungsi sebagai alay pemanggil jarak jauh, kini dapatdigunakan uantuk mengakses internet dan jejaring social. Jadi siswa tidak perlu lagi ke warnet untuk mengakses situs pertemanan ,melainkan dapat mengaksesnya langsung ditelepon seluler mereka. Hal ini semakin menambah banyak kasus penyalahgunaan situs jejaring social untuk hal yang tiddak sesuai dengan aturan.

 Tidak hanya siswa, para mahasiswapun tidak luput dari dampak situs jejaring sosial ini. Sebuah penelitian terbaru dari Aryn Karpinski, peneliti dari Ohio State University, menunjukkan bahwa para mahasiswa pengguna aktif jejaring sosial seperti facebook ternyata mempunyai nilai yang lebih rendah daripada para mahasiswa yang tidak menggunakan situs jejaring sosial facebook. Dari 219 mahasiswa yang diriset oleh Karpinski, 148 mahasiswa pengguna situs facebook ternyata memiliki nilai yang lebih rendah daripada mahasiswa non pengguna. Menurut Karpinski, memang tidak ada korelasi secara langsung antara jejaring sosial seperti facebook yang menyebabkan nilai para mahasiswa atau pelajar menjadi jeblok. Namun diduga jejaring sosial telah menyebabkan waktu belajar para siswa atau mahasiswa tersita oleh keasyikan berselancar di situs jejaring sosial tersebut. Para pengguna jejaring sosial mengakui waktu belajar mereka memang telah tersita. Rata-rata para siswa pengguna jejaring sosial kehilangan waktu antara 1–5 jam sampai 11–15 jam waktu belajarnya per minggu untuk bermain jejaring sosial di internet.
       
Berdasarkan hasil riset Yahoo di Indonesia yang bekerja sama dengan Taylor Nelson Sofres pada tahun 2009, pengguna terbesar internet adalah usia 15-19 tahun, sebesar 64 persen. Riset itu dilakukan melalui survei terhadap 2.000 responden. Sebanyak 53 persen dari kalangan remaja itu mengakses internet melalui warung internet (warnet), sementara sebanyak 19 persen mengakses via telepon seluler. Sebagai gambaran, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia pada 2009 menyebutkan, pengguna internet di Indonesia diperkirakan mencapai 25 juta. Pertumbuhannya setiap tahun rata-rata 25 persen. Riset Nielsen juga mengungkapkan, pengguna Facebook pada 2009 di Indonesia meningkat 700 persen dibanding pada tahun 2008. Sementara pada periode tahun yang sama, pengguna Twitter tahun 2009 meningkat 3.700 persen. Sebagian besar pengguna berusia 15-39 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa memang benar adanya pengguna situs jejaring sosial adalah dari kalangan remaja usia sekolah.

Motivasi dan prestasi belajar siswa dapat menurun karena situs jejaring sosial. Buktinya pada penelitian yang dilakukan oleh Aryn Karpinski yang sudah ditulis di bagian atas. Prestasi belajar dalam hal ini nilai siwa menurun akibat terlalu sering membuka situs jejaring sosial di internet. Hal ini mungkin karena motivasi belajar siswa tersebut juga menjadi berkurang karena lebih mementingkan jejaring sosialnya daripada prestasi belajarnya sendiri. Motivasi sangat memegang pengaruh yang penting terhadap siswa, karena dengan motivasi siswa tersebut dapat menyadari betapa pentingnya belajar untuk kehidupan yang akan datang. Motivasi juga berpengaruh terhadap pencapaian cita-cita siswa yang mungkin telah tertanam sejak siswa itu memiliki cita-cita. Untuk itulah motivasi belajar siswa perlu dipertahankan dan jangan sampai motivasi tersebut menurun akibat dari penggunaan sius jejaring sosial yang semakin menghawatirkan.
A.   DAMPAK POSITIF MEDIA SOSIAL

1)    Sebagai media penyebaran informasi.
remaja menjadi mudah untuk memperoleh informasi yang ada di internet karena adanya blog atau website. Selain itu social media juga bias digunakan sebagai lahan informasi dalam bidang pendidikan kebudayaan, dan lain-lain.

2)    Memperluas jaringan pertemanan.
berkat situs media social ini remaja menjadi lebih mudah berteman dengan orang lain di seluruh dunia. ,eskipun sebagian besar diantara mereka tidak pernah bertemu secara langsung.

3)    Situs jejaring sosial membuat anak dan remaja menjadi lebih bersahabat, perhatian, dan empati.
Misalnya memberikan perhatian saat ada teman mereka berulang tahun, mengomentari foto, video dan status teman mereka, menjaga hubungan persahabatan meski tidak dapat bertemu secara fisik.

4)    Sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan dan sosial. Pengguna daapat belajar bagaimana cara beradaptasi,bersosialisai dengan publik dan mengelola jaringan pertemanan.

5)    Internet sebagai media komunikasi, setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.

6)    Media pertukaran data. Dengan menggunakan jaringan situs-situs web para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.

7)    Sebagai media promosi dalam bisnis.
Hal ini memungkinkan para remaja yang menjadi pengusaha kecil dapat mempromosikan produk dan jasanya tanpa mengeluarkan banyak biaya.

B. DAMPAK NEGATIF MEDIA SOSIAL
1)    Susah bersosialisasi dengan orang sekitar.
Hal ini cukup mengkhawatirkan bagi perkembangan kehidupan sosial peserta didik (siswa). Mereka yang seharusnya belajar sosialisai dengan lingkungan justru lebih banyak menghabiskan waktu untuk berselancar di dunia maya bersama teman teman di komunitas jejaring sosialnya, yang rata-rata membahas sesuatu yang tidak penting. Akibatnya kemampuan interaksi siswa menurun.

2)    Membuat seseorang menjadi penyendiri dan susah bergaul.
Situs jejaring sosial di internet membuat penggunanya memiliki dunia sendiri, sehingga tidak sedikit dari mereka tidak peduli dengan orang lain dan lingkungan di sekitarnya. Seseorang yang telah kecanduan situs jejaring sosial sering mengalami hal ini. Yang mengakibatkan dirinya tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya lagi.

3)    Menghamburkan uang.
Akses internet untuk membuka situs jejaring sosial jelas berpengaruh terhadap kondisi keuangan siswa (terlebih kalau akses dari warnet). Tidak jarang siswa menggunakan uang SPP mereka untuk pergi ke warnet sekedar untuk membuka situs jejaring sosial saja. Ini dapat dikategorikan sebagai pemborosan, karena menggunakan uang secara tidak produktif.

4)    Berkurangnya Waktu Belajar Siswa.
Hal ini sudah jelas, karena dengan mengakses internet dan membuka situs jejaring sosial siswa akan lupa waktu, sehingga yang dikerjakannya hanyalah itu-itu saja.

5)    Tertinggal dan terlupakannya bahasa formal.
Karena pengguna social media lebih sering menggunakan bahasa informal dalam kesehariannya, sehingga aturan bahasa formal mereka menjadi terlupakan.

6)    Kejahatan dunia maya.
Kejahatan dikenal dengan nama cyber crime. Kejahatan dunia maya sangatlah beragam. Diantaranya : carding, hacking, cracking, phising, dan spamming.

7)    Berkurangnya privasi pribadi.
Dalam sosial media  kita bebas menuliskan dan men-share apa saja, Sering kali tanpa sadar kita mempublish hal yang seharusnya tidak perlu disampaikan ke lingkup sosial.

8)    Pornografi.
Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela. Terkadang seseorang memposting foto yang seharusnya menjadi privasi dia sendiri di sosial media, hal ini sangat berbahaya karena bisa jadi foto yang hanya di postingnya di sosial media disalah gunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

C. SOLUSI BAGI DAMPAK NEGATIF
1)    Mempertimbangkan pemakaian TIK dalam pendidikan, khususnya untuk anak di bawah umur yang masih harus dalam pengawasan ketika sedang melakukan pembelajaran dengan TIK. Analisis untung ruginya pemakaian.

2)    Tidak menjadikan TIK sebagai media atau sarana satu-satunya dalam pembelajaran, misalnya kita tidak hanya mendownload e-book, tetapi masih tetap membeli buku-buku cetak, tidak hanya berkunjung ke digital library, namun juga masih berkunjung ke perpustakaan.

3)    Pihak-pihak pengajar baik orang tua maupun guru, memberikan pengajaran-pengajaran etika dalam ber-TIK agar TIK dapat dipergunakan secara optimal tanpa menghilangkan etika.

4)    Perlu ada kesadaran peran dan kerjasama antara seluruh pengguna lanyanan TIK.

5)    Menggunakan software yang dirancang khusus untuk melindungi ‘kesehatan’ anak. Misalnya saja program nany chip atau parents lock yang dapat memproteksi anak dengan mengunci segala akses yang berbau seks dan kekerasan.

6)    Meletakkan komputer di ruang publik rumah, seperti perpustakaan, ruang keluarga, dan bukan di dalam kamar anak. Meletakkan komputer di dalam kamar anak, menurut Nina akan mempersulit orangtua dalam hal pengawasan. Anak bisa leluasa mengakses situs porno atau menggunakan games yang berbau kekerasaan dan sadistis di dalam kamar terkunci. Bila komputer berada di ruang keluarga, keleluasaannya untuk melanggar aturan pun akan terbatas karena ada anggota keluarga yang lalu lalang.

7)    Untuk mencegah kecanduan orang tua perlu membuat kesepakatan dengan anak soal waktu bermain komputer. Sehingga pada usia yang lebih besar, diharapkan anak sudah dapat lebih mampu mengatur waktu dengan baik.

8)    Pemerintah sebagai pengendali sistem-sistem informasi seharusnya lebih peka dan menyaring apa-apa saja yang dapat di akses oleh para pelajar dan seluruh rakyat Indonesia di dunia maya. Selebihnya, Kementrian juga bisa menyebarkan filter berupa program software untuk menekan dampak buruk teknologi informasi. Kedua, perlu adanya dukungan dari orangtua, tokoh budaya hingga kalangan agamawan, untuk mensosialisasikan tentang saran, manfaat dan sisi positif twitter & facebook.

Sumber & Referensi:
https://tinifeehily.wordpress.com/2012/09/05/cara-atau-solusi-untuk-menanggulangi-dampak-negatif-dalam-teknologi-informasi/

Minggu, 25 September 2016

Konsep New Media



Pengertian dan Konsep New Media
A.    DEFINISI NEW MEDIA
Apa itu New Media ? New Media terdiri dari 2 kata yaitu New dan Media. New media yang baru dan Media yang berarti perantara. Jadi, New Media bias dikatakan sebagai sarana perantara yang baru. Baru yang dimaksud disini dilihat dari segi waktu, manfaat, produksi, dan distribusinya. Namun “New Media” yang dimaksud disini merupakan suatu istilah untuk sesuatu yang mencakup kemunculan digital, computer, atau jaringan tenologi informasi dan komonikasi di akhir abad ke-20.
Adapun pengertian lainnya, New Media adalah sebuah terminology untuk menjelaskan konvergensi antara teknologi komunikasi digital yang terkomputerisasi serta terhubung ke dalam jaringan. Yaa secara umum, New Media itu disimpulkan sebagai istilah yang menggambarkan tentang suatu bentuk teknologi yang berbentuk digital dan internet, dengan konsep meninggalkan teknologi kuno yang masih bersifat analog, mekanik, boros energy, dan tidak ramah lingkungan.
Menurut para ahli :
1)      Menurut Everett M. Rogers (dalam Abrar, 2003:17-18) merangkumkan perkembangan media komunikasi ke dalam empat era. Pertama, era komunikasi tulisan, Kedua, era komunikasi cetak, Ketiga, era telekomunikasi, dan Keempat, era komunikasi interaktif. Media Baru adalah media yang berkembang pada era komunikasi interaktif.
2)      Menurut Ron Rice mendefinisikan media baru adalah media teknologi komunikasi yang melibatkan computer di dalamnya (baik mainframe, PC, maupun Notebook) yang memfasilitasi penggunannya untuk berinteraksi antar sesame pengguna ataupun dengan informasi yang diinginkan.
3)      Menurut McQuail, media baru adalah tempat dimana seluruh pesan komunikasi terdesentralisasi, distribusi pesan lewat satellite meningkatkan penggunaan jaringan kabel dan computer, keterlibata audiens dalam proses komunikasi yang saling meningkat.     
 
B.     Pandangan New Media

New Media adalah suatu komponen yang sangat penting dalam kehidupan globalisasi saat ini. semua kegiatan pemberian informasi dapat di askes melalui komponen new media. Youttube, Facebook, Wikipedia menjadi suatu kebutuhan keseharian kita. Dan media - media ini sangatlah berpengaruh dalam dunia nyata, tidak hanya dunia maya. Kemunculannya memberikan dampak besar terhadap kehidupan manusia dan secara langsung telah merubah pola kehidupan manusia, dimulai dari pola kehidupan masyarakat, budaya, cara berfikir, dan hampir sampai ke segala aspek dalam kehidupan manusia sendiri. Namun sejalan dalam perkembangannya, New Media juga memberikan dampak negatif, seperti dapat mengakses situs yang berbau porno dan kekerasan dengan mudah serta memberikan efek ketagihan bagi penggunanya. Jadi sudah seharusnya perkembangan New Media diikuti juga dengan kebijakan orang yang memanfaatkannya.


C.    Komponen Dan Karakteristik New Media

Komponen dari New Media terdiri dari 3 unsur yaitu pembuat, penyalur, dan pemakai new media itu sendiri. Dan adapun karakteristiknya dari new media antara lain :

1.    Digital, dimaksudkan bagaimana bentuk data digital ini dapat menjadi lebih baik penggunaannya dari data analog dalam segi kecepatan dan ke-real-annya. Dan sudah jelas bahwa new media yang berbasis digital hanya dapat dilakukan dengan media komputer. Meski saat ini new media juga sudah dapat diakses dengan teknologi mobile seperti smartphone.

2.    Interaktifitas, dapat menghemat waktu, secara langsung dapat kita kendalikan dan komunikasi dua arah dapat terjadi hanya dengan media komputer saja. Pengaturan informasi yang kreatif dari karakter inilah yang juga menjadi pilihan pengguna dalam teknologi media ini. Meski sebenarnya interaksi tersebut terjadi antara manusia dan komputer.

3.    Hypertextual, adalah teks yang dapat mengijinkan kita mengakses teks-teks lain. Dengan hanya meng-klik satu teks saja yang sudah terdapat link didalamnya maka kita dapat terhubung dengan halaman lain dengan isi teks yang berbeda.

4.    Dispersal, maksudnya adalah menyebar, dimana produksi, distribusi dan konsumsi tidak terpusat. Karena setiap pengguna internet dapat sesuka hati menajdi produsen, distributor atau hanya sekedar konsumen (personal freedom). Inilah yang dinilai new media merupakan media yang lebih bersifat pribadi (individually). Hingga dapat menjadi hal biasa dalam kehidupan sehari-hari penggunanya.

5.    Virtuality, karekter unik yang dimiliki new media. Ini adalah persepsi kita terhadap objek-objek immaterial. Karena new media juga memiliki unsur presence atau kehadiran meski tidak secara fisik, sering kita menyebutnya dunia maya. Karakter ini juga yang mendorong terbentuknya salah satu budaya baru yakni budaya virtual.


D.    Manfaat dan Kekurangan New Media

New Media memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:

a)      Sebagai media informasi yang dapat mudah dan cepat diakses dengan Internet. melalui internet kita dapat melalukan berbagai aktifitas di dunia maya. Seperti pencarian kerja, jual-beli barang, dan berbagai aktifitas yang bersifat informatif lainnya.

b)      Sebagai media komunikasi yang efisien, kita dapat berkomunikasi dengan orang yang berada jauh sekalipun, bahkan bertatap muka dengan video conference.

c)      Sebagai media hiburan, seperti : streaming video, video game, dan lain-lain.

d)     Sebagai sarana pendidikan yang efektif, seperti E-book. dengan E-book ini para pelajar / mahasiswa tidak perlu membeli buku, karena dapat mendownloadnya. dan ini menjadi praktis karena tanpa harus keberatan membawa buku yang banyak.

e)      Sebagai Bidang Industri/Dagang, Dalam bidang ini memudahkan bagi siapa pun yang ingin menawarkan/mempromosikan produk tertentu sehingga tidak susah susah untuk membuka toko dan promosi langsung didepan konsumen, melalui new media pedagang dapat mempromosikan produk nya melalui membuka online shop, bisa melalui facebook, twitter atau kaskus.

f)       Sebagai Bidang Lowongan Kerja, Dalam bidang ini bagi yang ingin mencari pekerjaan cukup searching di internet lalu mendaftar secara online bahkan bisa mengikuti tes masuk secara online juga, tidak perlu lagi susah payah datang dari kantor ke kantor.

g)      Sebagai media silahturahmi, dengan bermunculan situs-situs media sosial di internet. seperti : Facebook, Twitter, My Space, Yahoo Messangger dan lain sebagainya, itu dapat membuat kita dapat bersilahturahmi dengan sanak saudara, teman dan masyarakat luas. Melalu berbagai situs tersebut kita dapat mengetahui kabar mereka dengan cara mengirim pesan, selain itu kita juga dapat mengirim photo, video, dan lain-lain kepada mereka.

Namun New Media juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu sebagai berikut:

a)      Terbukanya informasi menimbulkan kemungkinan pencurian data pribadi. Hal ini biasa dilakukan hacker dengan tujuan-tujuan tertentu.

b)      Terbukanya arus informasi dan komunikasi juga dapat membawa virus yang berkedok aplikasi dengan mudah menyebar.

c)      Mudahnya akses situs yang berbau pornografi dan kekerasan.

d)     Rasa ketagihan berlebihan, contohnya pada saat bermain game online atau jejaring sosial.

Maka, sudah seharusnya perkembangan New Media diikuti dengan kebijakan dari setiap penggunanya.

Contoh dan Komponen New Media
Beberapa contoh New Media adalah Internet, website, buku digital, komputer multimedia, permainan komputer, jejaring sosial, streaming video, video conference, CD-ROMS, DVD, dan lain-lain.
Komponen dari new media yaitu handphone/smartphone, internet, dan komputer. Dengan komponen New Media, kita dapat mengakses bebesapa situs jejaring sosial diantaranya Facebook, Twitter, Youtube, Email, FourSquare, dan lain sebagainya. Kita juga dapat lebih cepat mendapatkan informasi yang kita inginkan atau juga memberikan informasi yang kita dapatkan sesuai dengan kenyataan.


Sumber: