Rabu, 18 Mei 2016

Phobia Yang Unik dan Aneh Di Dunia

Artikel tentang berbagai macam Phobia Unik di Dunia

Fobia adalah rasa berlebih yang dirasakan seseorang terhadap suatu hal atau suatu fenomena. Biasanya, fobia ada karena dipicu rasa trauma atau hal-hal lainnya. Yang pasti, tak ada satu orang pun di dunia yang bebas dari fobia karena di dunia ini tercatat ada lebih dari 500 jenis fobia. Penelitian menyebutkan hampir 10% dari populasi di seluruh dunia hidup dengan ketakutan semacam ini. Berikut ini beberapa Phobia Yang Unik dan Aneh Di Dunia:

1.     Nomophobia: takut bepergian tanpa kontak ponsel
Bagaimana perasaan anda saat ponsel anda tidak ada sinyal? Bisakah anda mematikan ponsel anda seharian? Apa anda telah kehabisan pulsa atau batrai, kehilangan ponsel anda atau berada di daerah tanpa sinyal, tidak ada ponsel menjadi panik adalah gejala di kebiasaan sehari-hari, disebut sebagai "Nomophobia".

2.     Ephebiphobia: takut remaja
Pertama disebut sebagai "takut dan segan pada remaja", sekarang fenomena ini lebih dikenal dengan "karakterisasi anak muda yang tidak teliti, berlebihan dan sensasional" di berbagai tempat di dunia. Sosiologis Ray Oldenburg menghubungkan slek antar generasi dan "menjauhnya remaja dari orang dewasa di masyarakat Amerika" ke "orang dewasa yang merasa aneh dan takut pada remaja." Takut remaja dan penolakannya sering disamarkan dengan kebebasan antara mereka.

3.     Scopophobia: takut diperhatikan
Perasaan sangat takut yang berlebihan bila diperhatikan atau dpandang, Scopophobics cenderung menghindari daerah yang ramau seperti mall dan tempat berkumpul orang lainnya. Bahkan pekerjaan mudah seperti menyetir mobil bisa menjadi sangat sulit, karena penderita akan merasakan perasaan takut yang akut dan resah karena mereka merasa diperhatikan, juga oleh mobil di sebelah mereka, atau dari mobil di belakang atau depan mereka lewat kaca spion.

4.     Spectrophobia: takut cermin
Ketakutan seperti ini menumbuhkan rasa takut yang tidak wajar pada cermin dan saat melihat bayangan sendiri. Penganalisa jiwa (psychoanalyst) Sandor Ferenczi membagi masalah ini ke dalam dua penyebab: takut pengetahuan sendiri dan takut sifat sendiri.

5.     Phagophobia: takut menelan
Di keadaan lebih sejuk seorang phagophobe hanya mengkonsumsi makanan cair dan makanan lembut, ketakutan ini ditunjukkan dengan berbagai keluhan menelan tanpa alasan fisik yang terdeteksi oleh pemeriksaan dan analisis laboratorium. Phagophobia mungkin mengarah (dan dipusingkan) pada takut makan, dan salah makan juga kehilangan berat badan.

6.     Vomitophobia: takut muntah
Vomitophobia adalah takut luar biasa pada muntah dan juga pada orang muntah. Pada kasus seperti ini, penderita cenderung tidak mau makan, bersosial dan pergi ke pesta. Mereka mungkin sulit makan dan itulah mengapa banyak yang didiagnosa anorexic (takut gemuk), tapi bukan bulimia karena penyakit ini juga membuat berat badan berlebih atau berat ideal.

7.     Triskaidekaphobia: takut nomor 13
Salah satu dari ketakutan biasa, tapi tetap dirasa bodoh, bahkan Adolf Hitler adalah triskaidekaphobic. Ada istilah tersendiri untuk ketakutan pada Jum"at tanggal 13, disebut paraskavedekatriaphobia. Tetraphobia adalah takut pada nomor 4, lebih terkenal di Cina, Jepang dan Korea.

8.     Ombrophobia: Fobia Hujan
Cukup mengejutkan bukan melihat fakta bahwa ternyata ada orang yang takut hujan? Penderita ombrofobia merasakan takut luar biasa akan hujan atau kehujanan. Mereka sama sekali tidak berani keluar rumah baik pada pada saat hujan turun maupun pada musim penghujan. Pernah dilaporkan suatu kasus tentang seseorang yang sama sekali tidak keluar rumah hingga berbulan-bulan lamanya karena takut hujan.

9.      Heliophobia: Fobia Sinar Matahari
Sementara orang umumnya suka mendapatkan manfaat sinar matahari dan menghindar karena bahayanya, ada sebagian kecil orang yang sama sekali takut dengan sinar matahari, apapun kondisinya. Penderita heliofobia takut terkena sinar matahari. Dalam beberapa kasus ekstrim, ada beberapa di antara mereka yang hanya keluar pada malam hari.

10.   Hedonophobia: Fobia Kesenangan
Tahukah anda bahwa di luar sana ada segelintir orang yang takut bersenang-senang? Penderita hedonofobia mendapatkan rasa bersalah luar biasa saat berada dalam kondisi-kondisi yang menyenangkan. mungkin karena mengingat bahwa ada banyak orang yang kurang beruntung dan tidak bisa merasakan kesenangan atau bersenang-senang karena penyakit yang diderita atau kesulitan hidup.

11.   Amaxophobia: Fobia Berkendara
Penderita amaksofobia takut berada di dalam kendaraan atau berada di dalam objek bergerak, khususnya saat melakukan perjalanan jauh. Penderita cenderung mengurangi perjalanan dalam kendaraan dan lebih suka berjalan kaki. Pada beberapa kasus, bahkan ada penderita yang sama sekali tidak menggunakan kendaraan untuk melakukan perjalanan dan lebih suka mengurung diri di dalam rumah.

12.  Soceraphobia: Fobia Mertua
Penderita soserafobia memiliki ketakutan hidup bersama mertua (orang tua suami atau istri). Dalam beberapa kasus, fobia ini juga berkaitan dengan ketakutan terhadap orang-orang yang memiliki hubungan ipar (misalnya kakak adik dari suami atau istri). Bahkan meski mertua sangat baik dan perhatian sekalipun, penderita fobia mertua masih mengalami kecemasan, ketakutan, dan merasa seolah dirinya berada dalam tekanan. Takut pada ibu mertua saja disebut sebagai pentheraphobia.

13.  Novercaphobia: Fobia Ibu Tiri
Penderita fobia ini mengalami ketakutan (sekaligus kebencian) luar biasa terhadap ibu tiri. Dan uniknya, munculnya ketakutan ini sebagian besar disebabkan oleh film-film yang menceritakan tentang kekejaman ibu tiri. Hmm…

Sumber:


    Dari artikel di atas dapat disimpulkan bahwa phobia dapat dialami oleh siapa saja. Seseorang dapat mempunyai phobia apabila ia ditakut-takuti terhadap sesuatu semasa kecilnya, sugesti terhadap sesuatu benda, memiliki pengalaman di masa lalu yang membuat trauma, atau pengalaman pribadi yang disertai perasaan malu atau bersalah yang semuanya akan hal tersebut kemudian ditekan kedalam alam bawah sadar. Peristiwa traumatis di masa kecil dianggap sebagai salah satu kemungkinan penyebab terjadinya phobia. Perlu kita ketahui juga bahwa hal ini sering disebabkan oleh faktor keturunan, lingkungan dan budaya.

    Oleh karena itu, saya menyarankan untuk tidak menakut-nakuti seseorang. Karena akan membuat dirinya takut terhadap suatu hal. Untuk bisa mengatasi fobia atau ketakutan berlebihan diperlukan cara untuk mengatasinya dengan cara yang benar dan tepat. Berikut adalah cara yang dapat digunakan untuk mengatasi fobia yaitu :
·         Dibutuhkan bantuan dan dukungan dari diri sendiri dan keluarga untuk terapi dan penyembuhan fobia
·         Menjalani terapi untuk mencapai hasil optimal dan permanen
·         Melakukan hypnotherapy kepada penderita untuk menghilangkan rasa takut


Tidak ada komentar:

Posting Komentar